Lumpur Lapindo

Minggu, 17 Agustus 2008

MENYONGSONG 17 AGUSTUS

Arsyad Indradi

Tanganku gemetar
Membuang lumut di sebuah batu nisan di tengah hutan

Tak pernah ada seorang pun menabur bunga

Apalagi upacara renungan

Di batu nisan ini bertulis

: Telah gugur kesumabangsa bernama Merdeka

Tgl. 17 bulan 8 tahun 1965

Jam nolnol

Merahputih terkulai di tengah tiang
Siapakah lagi yang gugur di medanperang hari ini
Satupersatu wajahwajah menunduk merenungi hatinya
Bungabunga zikir bertabur di pusara

Setiap menyongsong 17 Agustus
Mengalir airmata
Tapi siapakah lagi yang tiada bersangsi
Mencintai Tanahair ini selain kita sendiri
Dan menanamnya dalam sanubari

Masih tertanam dalam ingatan
Ketika kesumabangsa memporakporandakan penjajah
dengan kucuran airmata, darah, harta dan nyawa
Dan tak tahu lagi entah kemana tulangbelulangnya berserakan
Maka siapa lagi kalau bukan kita mengusung hatinurani

Agar Ia lahir kembali
Dan menghidupkan kembali keadilan dan kebenaran yang telah mati


Serpong,2007

Tidak ada komentar: