Senin, 25 Agustus 2008

Arsyad Indradi :FAKTA SEJARAH ISLAM YANG PERLU DIRENUNGKAN


Orang – orang yang termasuk mendapat Rahmat dan Kutukan Tuhan adalah salah satunya orang – orang “ sejarah “. Mendapat rahmat bilamana ia telah menuliskan fakta – fakta yang benar dan sesungguhnya, dan sebaliknya akan mendapat kutukan bilamana ia nenuliskan kisah – kisah dusta dan menggelapkan peristiwa yang terjadi.

Mari kita renungkan beberapa fakta di bawah ini :

Sejarahwan Ahmad Mansyur Suryanegara telah menegaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia lewat pedagang-pedagang Nusantara yang berniaga hingga ke Syam di saat Rasulullah SAW masih hidup. Para pedagang dari Nusantara telah menjalin kerjasama yang erat dengan pedagang Arab bahkan sebelum Rasulullah dilahirkan.

Sejarahwan G.R.Tibetts telah menemukan bukti-bukti adanya kontak dagang antara negeri Arab dengan Nusantara di abad kelima masehi, saat Nabi Muhammad SAW belum lahir. Keadaan ini terjadi karena kepulauan Nusantara telah menjadi tempat persinggahan kapal-kapal pedagang Arab yang berlayar ke negeri Cina sejak abad kelima. (Tibetts; Pre Islamic Arabia and South East Asia,JMBRAS, 19 pt 3,1956, hal.207 )
Diperkuat oleh Penulis Malaysia,Dr.Ismail Hamid dalam “ Kesusastraan Indonesia Lama Bercorak Islam “. Sebuah dokumen kuno asal Tiongkok menyebutkan bahwa menjelang tahun 700 M atau sekitar tahun 625 M hanya berbeda 15 tahun setelah Rasulullah menerima wahyu pertama atau sembilan setengah tahun setelah Rasulullah berdakwah terang-terangan kepada bangsa Arab, disebuah pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan sebuah perkampungan Arab Muslim bernama Barus disebut juga Fansur. Temuan ini diperkuat oleh Prof.Dr.Hamka yang menyebutkan bahwa seorang pencatat sejarah Tiongkok yang mengembara pada tahun 674 M telah menemukan perkampungan kelompok bangsa Arab berdiam di pesisir Barat Sumatera. Hamka menambahkan bahwa temuan ini telah diyakini kebenarannya oleh pencatat sejarah dunia Islam di Princetown University di Amerika. ( Prof.Dr.Hamka; Dari Perbendaharaan Lama; Pustaka Panjimas; cet.III;Jakarta;1996;hal.4-5.)

Barus berada di antara kota Singkil dan Sibolga, sekitar 414 km selatan Medan. Termasuk kekuasaan Sriwijaya namun mengalami kemunduran digantikan oleh Kerajaan Aceh Darussalam, Barus pun masuk dalam wilayah Aceh. Barus sebuah kota tertua di Indonesia. Sebab Baruslah yang disebut-sebut sejak awal Masehi oleh literatur-literatur Arab, India, Tamil, Yunani,Syria, Armenia,China dan sebagainya. Ini juga diperkuat oleh Cllaudius Ptolomeus, seorang Gubernur Kerajaan Yunani yang berpusat di Aleksandria Mesir, pada abad ke-2 Masehi. Barus adalah bandar niaga yang menghasilkan kapur barus yang diolah dari kayu kamfer dan dibawa ke Mesir untuk pembalseman mayat pada zaman kekuasaan Firmaun sejak Ramses II atau sekitar 5.000 tahun sebelum Masehi. **** Sumber :bacaan : http://eramuslim.com /Rizki Ridyasmara.

Tidak ada komentar: