Lumpur Lapindo

Selasa, 24 November 2015

Bagaimana menulis Haiku ?


I. Haiku

1. Pola suku kata (patron) 5-7-5 yakni baris pertama 5 suku kata, baris kedua 7 suku kata
dan baris ketiga 5 suku kata. Tiga baris ini berjumlah 17 suku kata.

2. Mengandung “Kigo” (penanda musim dan waktu) dan “keriji” (pemotongan kata).
Penanda musim ini seperti musim hujan, musim kemarau, musim panas, waktu sore, waktu senja, waktu pagi dll.

3. Tidak berjudul

4. Tidak bertitimangsa

Contoh :

surut mentari
burung pulang ke sarang
senja bertasbih

Merenung bintang
Merenda langit malam
Seraut wajah

Di daun anggrek
Embun pagi menetes
Bunga merekah


II. Haiku berjenis Sanryu
Pada dasarnya sama dengan haiku klasik , tetapi hanyalah terletak pada perluasan garapan objek dan perluasan kigo saja.seperti perluasan suasana, peristiwa dll.
Sanryu lebih santai, humor,  unik, satire dan kritik sosial.

Contoh :

Di mana ibu
Letih sudah mencari
Di hari ibu

Kue kelepon
Gula muncrat ke luar
Sangkut di kumis


III. Haiku Indonesia yaitu  haiku klasik, sanryu atau pun haiku modern yang  tumbuh dan  berkembang di Indonesia.

Haiku Indonesia :
1. Memotret : suasana , situasi, peristiwa dll. 

2. Menuangkan berupa : sensasi pikiran, kias,daya imaji, metafora, kekuatan diksi, dan  tidak harus membentuk kalimat di antara barisnya.

3. Memiliki rasa bahasa keindonesiaan dan beragam kebudayaan.

Ingin menulis Haiku Indonesia ? Silakan.



Tidak ada komentar: