Lumpur Lapindo

Minggu, 21 Desember 2008

Ensiklopidia yang aneh !

Membaca tulisan An Siswanto ( http://www.lakeinnisfree.blogspot.com ) “Ensiklopidia yang aneh : Sunday Oliseh dalam Citizen Journalism.” An mencari bahan bacaan tentang Citizen Journalism di Google Search pencarian adalah Wikipedia. Tetapi yang An temukan adalah Sunday Oliseh di bawah lema Citizen Journalism! Sunday Oliseh adalah seorang pemain sepak bola asal Nigeria, seangkatan dengan Nkwanko Kanu, mantan striker Arsenal, dan Jay Jay Okocha, playmaker timnas Nigeria. An tahu betul karena An adalah "gibol". Nah, masuknya nama Sunday Oliseh ke lema Citizen Journalism membuat An tertarik. Apa hubungan Oliseh dengan jurnalisme? Setelah sekian telusur An tak menemukan keterangan tentang Oliseh yang terkait dengan dunia jurnalisme. Di dalam ensiklopedia yang sama, Sunday Oliseh yang kata-katanya dikutip untuk menerangkan Citizen Journalism adalah Sunday Oliseh yang itu. Dan tidak ada keterangan lain yang menunjukkan hubungan yang jelas antara Sunday Oliseh yang itu dengan Citizen Journalism.Akhirnya, An menarik hipotesis bahwa tak selamanya Wiki, yang banyak dirujuk orang itu, memberikan informasi yang akurat.
Setelah membaca tulisan An Iswanto ini, saya ingat pada Balai Bahasa Banjarmasin menerbitkan”Ensiklopidia Sastrawan Kalsel “ ( 2008 ). Ensiklopidia tsb akhirnya mendapat tanggapan yang gencar dan tajam dari Sastrawan Kalsel. Sastrawan Kalsel mengatakan bahwa Ensiklopidia versi BBB tsb antara lain : Kurang lengkap kalau di bandingkan buku “ Sketsa Sastrawan Kalsel “yang dihimpun oleh Jarkasi dan Tajuddin Nur Gani diterbitkan Deppennas Pusat Bahasa Balai Bahasa Banjarmasin, 2001 padahal bahannya banyak diambil dari buku tersebut tapi tdk mencantumkan sumbernya. Menyajikan biodata yang tdk relevan dengan kesastraan, photo yang tertukar. Tdk termuatnya tempat – tempat berdiskusi para sastrawan, jurnal, bulletin sastra, Antologi Puisi, Antologi Cerpen dan Novel yang telah diterbitkan, secara lengkap. Pada lema, masih banyak para sastrawan terkemuka belum dicantumkan. Dan banyak tanggapan lainnya yang sebenarnya dapat dibutiri, tapi ada satu hal yang sangat menarik dan perlu direnungkan adalah “ untuk mewujudkan sebuah ensiklopidia , penyusun memerlukan langkah-langkah kerja yang sistematis, bukan sekedar “memulung” informasi dari sana-sini lantas menyusunnya secara alfabetis. Saya tidak tahu pasti apakah ensiklopidia versi Balai Bahasa Banjarmasin ini sudah tersebar secara umum atau tidak. Tapi mungkin telah dikirim ke Pusat Balai Bahasa di Jakarta. Hemat saya ensiklopidia tsb jangan disebarkan secaca umum, seperti halnya buku Ensiklopidi Sastra Indonesia ( ESI ) terbitan Titian Ilmu Bandung ( 2004 ) agar jangan menyesatkan pembaca, sebelum ada revisi. Dan saran saya secepatnya pihak Balai Bahasa Banjarmasin mengundang sastrawan dan pihak-pihak lain yang terkait untuk bekerjasama merevisi ensiklopidia tersebut.*** Arsyad Indradi

Tidak ada komentar: