Minggu, 23 Maret 2025

 Dari : Antologi Puisi bertajuk " Kamar " karya Arsyad Indradi

Tanah Lot Pada Kamar 5
Di senja itu di Tanah Lot
Di puncak ombak yang gemuruh mengejar tebing batu
Sayup sayup lenguh angin menyimpan warna senja manakala matahari jatuh
dalam pelukqn bibir laut
Aku masih di sini tak ingin sedikit pun beranjak menatap seluas luas laut
Menatap sukmamu nun di kaki langit di putih buih ayat ayat utsaha dharma.
Seusai ombak melontar pantai
Sepi yang risau sekeras jerit tebing batu di batinku
Menjadiikan sukma ragaku luruh di pasir pasir
Buih buih merajah seluruh tubuh
Angin yang melenguh di rambutku melaras mantram tri sandya
Tanah Lot sudah tidak bersenja lagi
Aku yang kehilangan manusia di tubuh fana
Di goa yoga aku bersoja
Sekuntum kemboja kau sunting di telinga kananku kau pasak sebutir beras
di antara ke dua keningku secupak air pura menyiram wajahku
Kau sucikan manusiaku yang berklesa
Setiap aku merindu
Tanah Lot ini memberi jendela kamar menatap seluas luas laut
Menatap sukmamu nun di kaki langit di putih buih ayat ayat utsaha dharma.
Bali, 2011




Tidak ada komentar: