Dari antologi Narasi Musafir Gila (karya Arsyad Indradi )
Dibacakan pada Tadarus puisi Banjarbaru,Sabtu malam 16 Maret 2025
Arsyad Indradi
Narasi Ayat Batu
Yang terhampar di sajadahku
Kujatuhkan ditebing tebing lautmu
Cuma gemuruh ombak dalam takbirku
Angin mana di gurun gurun beribu kafilah
Dan beribu unta yang tersesat di tepi tepi hutanmu
Dan bersaf saf dioasis bumimu yang letih
Kuseru namamu tak henti henti
Di ruas ruas jari tanganku
Yang gemetar dan berdarah
Tumpahlah semesta langit
Di mata anak Adam yang sujud di kakimu
Banjarbaru, 2000
Arsyad Indradii
Zikir Senja
Tak terbaca lagi ayat ayat
Yang kau hamparkan sepanjang perjalanan
Menuju rumahmu
Tak mungkin kembali
Menangkap Alip Lam Mim dari pintu bumi
Kandang domba domba yang lapar
Semakin jauh berjalan
Kecurigaan langit
Menybunyikan bintang bintangmu
Bulanmu bahkan matahari mu
Kecurigai laut
Menyentuh kakiku
Buih buih merajah paus mu yang kian punah
Jasadku unta unta
Rohku kafilah kafilah
Di gurun gurun bukit Thursina
Kecurigai rumahmu lengang
Kucurigai mengapa kau tunggu aku
Di Jabal Rahmah
Aku
Anak Adam
Yang tersesat di sajadahmu
Banjarbaru,2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar