Kamis, 18 Juli 2024

 

Antologi 100 haisi “Sangin Duyung Tanah Meratus”

 

haisi ( 詩俳句 ) ke-1

 

Rindu Teman Bercinta

 

swara kungaguk

mengantar senja kelam

ke balik malam

 

Duh

Kerinduan siapa yang tumpah kala senja mulai kelam

Rindu suara kungaguk di sepanjang tepi sungai Batu Benawa

Sungai teman bermain kala kanak

Sungai urat nadi kota murakata

Mata menyisir kelamnya senja mencari pohonan luwa

Dulu tempat terjun canda ria ke tubuh sungai

Air pasang memberi dunia kanak kehidupan yang murni

Menyisir kenangan yang tumpah di duka dan di suka

Murakata tanah kelahiran

 

elang merintih

melayang di atas kota

di kala senja

 

Rindu serupa rintih elang terbang di atas murakata kota Barabai

mencari sungai teman bercinta dan letih hinggap di pohon angsana

serupa Diang Ingsun mencari anaknya dengan derai air mata

Sampai di senja kelam tersesat di pintu malam

Ke gua liang hidangan yang rimba yang tiada lagi bertuan

ingui Angui berlumut di dinding batu

Duh

Ke mana rindu di alamatkan

 

sungai t’lah mati

banjir di mana mana

mengepung kota

 

( coda ) :

pelangi senja senyum manis sebuah kota sosok yang rupawan

di derai rimbun daun pohon mahoni di tepi jalan adakah kau di sana

melunas rindu seraut wajah bermata jambon

bening di kelopak anggrek putih yang merekah

 

harum mewangi

anggrek merpati putih

Bandung Borneo

 

murakata, 2022

 

Tidak ada komentar: