Senin, 16 Desember 2024

 Persiapan menghadiri Aruh Sastra Kalimantan Selatan XXI di Barikin Hulu Sungai Tengah.

Arsyad Indradi membaca puisi karyanya sendri " Simbangan Burung Laut"

SIMBANGAN BURUNG LAUT
arsyad indradi

Biar angin sekencangkencangnya

Menyapu wajah laut bergelombang

Biar pantai menceritakan dukanya

Sebab akulah burung laut

Yang mengabarkan ke jagat jagat

Gelombang demi gelombang adalah

Debur dalam jiwaku

Merajah rindu di pasir pasir

Aku menari sendiri

Agar aku tiada mengenal lagi masa silamku

Menggantung pada tebing tebing batu

Maka bersenjalah semesta

Kurindukan matahari menjadi segumpal darah

Mengalir dilazuardi langit dan laut

Perahu perahu nelayan telah lama menepi

Batu batu karang telah menjadi arca sunyi

“ tiada letih hatiku merindu

rindulah badan harapan tak sampai

apalah artinya lama menunggu

air mata pun jatuhlahh berderai

Katakan pada angin : akulah laut

Katakan pada laut : akulah gelombang

Katakan pada gelombang : akulah pantai

Katakan pada pantai : akulah pasir

Katakan pada pasir : akulah buih

Katakan pada buih : akulah rajah yang merindu matahari

Katakan pada matahari : akulah burung


Yang menari membusur langit

Yang menari menghembus angin

Dukaku duka pantai

Dukaku duka perahu

Dukaku duka karang

Dukaku duka merindu

Maka segumpal darah yang mengalir dalam jiwaku

“tak gelombang tak laut

tak laut tak pantai

simbang oi, simanggu kacil     

manyaru

Simbang oi,

Atas nama cinta

Arung pada di masyrik

Arung pada di magrib

Arung pada di paksina

Arung pada di daksina

Simbang oi, Si burung laut


Banjarbaru,1980




Lihat lebih banyak di Video
Putar Ulang Video
Bagikan

Tidak ada komentar: