oleh Rama Prabu
: arsyad indradi [kado ulang tahun]
malam mana yang tak melunaskan perjalanan panjangmu*)
sedang fajar pagi menghitung jumlah sajakmu
lewat jendela kamar dan hamparan kebun bunga
sebelah rumah riwayat kata-kata
nun ditimur
dibalik sutra halimun*)
gugusan bintang gemintang turun dirambutmu
membasuh tetes risau dari rindu
menyemayamkan jejak putih di uban wangimu
wajah senjamu selalu bilang bagaimana esok hari
aku mesti merangkai tubuhmu**)
menjahit kelopak sunyi lewat isyarat seribu burung terbang
lewat kalalatu yang mayang dipunggung kenang
bunga kertas yang disulam jadi romansa
dan berharap aku simpan di jambangan cinta
kini, tapak kaki dijalan puisi telah mendulang kasih abadi
ritus-ritus putaran menetap dibebatu sunyi
karena wajah senjamu telah berkata:
dibalik rangkaian bahasa yang berlimpah maka disitulah dusta cinta ***)
dimana kita menatah tebingnya jadi tiang tebu merah
rahasia birahi seorang majnun ditaman kasih
note:
*) puisi sekuntum pagi, arsyad indradi, 1981
**) puisi bunga kertas, aryad indradi, 1973
***) puisi mendulang cinta, arsyad indradi, 1993
Bandung, 30 Desember 2010 Melihat Komentar - Komentar klik disini ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar