Lumpur Lapindo

Selasa, 10 Maret 2009

"Kalalatu" Ekspresi Arsyad Indradi Dlm.Intrinsik Puisi


Oleh : Noor Hana

Bahasa lisan selalu dituntun oleh pengujar atau pembicaranya. Sedangkan sebuah teks tertulis memiliki maknanya sendiri setelah dipublikasikan. Artinya, kalau kita terlibat dalam suatu pembicaraan lisan maka maksud pembicara yang belum jelas dapat dipertegas dengan mengajukan pertanyaan kepada pembicara tersebut. Sebaliknya, sebuah teks, dalam hal ini puisi, tidak lagi sepenuhnya tergantung pada penjelasan yang diberikan oleh penyair tetapi tergantung pada tafsir pembaca atas puisi tersebut.
Antologi Puisi “Kalalatu” karya Arsyad Indradi yang kental dengan nuansa tanah Banjar ini mengajak saya untuk menjelajahinya baik dari situasi bahasa, tema, bahasa puisi mau pun bentuk puisi. Baca selanjutnya klik disini,-

Tidak ada komentar: