(Berguna untuk menuliskan haiku )
: Arsyad Indradi
Terkadang kita tidak cermat penulisan “di”, “ke”, sebagai
awalan dan “di”, “ke” dan “dari” sebagai kata depan (preposisi).
1) Penulisan “di-“ dan “ke” sebagai awalan yang harus
ditulis serangkai. Contohnya “dimakan” bukan “di makan”. “Kepada” bukan “ke
pada”
2) Penulisan “di” dan “ke” dan sebagai kata depan
(preposisi) :
a). “di” penunjuk tempat (arah) yang harus ditulis terpisah. Contohnya
"di meja" bukan "dimeja" dan "di mana" bukan
"dimana".
b). "di" yang menunjukkan waktu. Penulisannya
pun dipisah. Misal, "di musim hujan", "di saat matamu
terpejam", "di malam hari".
c). Kata "di" bisa juga disambung saat
penggunaan menjadi kata sifat bukan kata petunjuk/tempat.
Di indah bola matamu kulihat sepercik derita, dimana dulu
aku pernah melihatmu ceria.
d). “ke” penunjuk tempat (arah) yang dituju yang harus
ditulis terpisah. Contoh “ke mana” bukan
“kemana”
3) Cara mudah untuk memisahkan fungsi keduanya adalah dengan
melihat jenis kata yang terbentuk: Jika menjadi kata kerja pasif, itu berarti
harus ditulis serangkai dan jika menjadi penunjuk tempat atau lokasi, itu
berarti harus ditulis terpisah.
4) Kata berawalan “di-“ bisa diganti dgn awalan “me-“. Jadi
kalau ada kata “disapu” bisa diganti dengan “menyapu”, “di-“ pada kata “disapu”
ditulis serangkai. Kalau kata depan “di” tidak bisa diganti dgn awalan “me-“.
Semoga bermanfaat
Salam Haiku Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar