Antologi 100 haisi “Sangin Duyung Tanah Meratus”
haisi ( 詩俳句 ) ke-1
Rindu Teman Bercinta
swara kungaguk
mengantar senja kelam
ke balik malam
Duh
Kerinduan siapa yang tumpah kala senja mulai kelam
Rindu suara kungaguk di sepanjang tepi sungai Batu Benawa
Sungai teman bermain kala kanak
Sungai urat nadi kota murakata
Mata menyisir kelamnya senja mencari pohonan luwa
Dulu tempat terjun canda ria ke tubuh sungai
Air pasang memberi dunia kanak kehidupan yang murni
Menyisir kenangan yang tumpah di duka dan di suka
Murakata tanah kelahiran
elang merintih
melayang di atas kota
di kala senja
Rindu serupa rintih elang terbang di atas murakata kota Barabai
mencari sungai teman bercinta dan letih hinggap di pohon angsana
serupa Diang Ingsun mencari anaknya dengan derai air mata
Sampai di senja kelam tersesat di pintu malam
Ke gua liang hidangan yang rimba yang tiada lagi bertuan
ingui Angui berlumut di dinding batu
Duh
Ke mana rindu di alamatkan
sungai t’lah mati
banjir di mana mana
mengepung kota
( coda ) :
pelangi senja senyum manis sebuah kota sosok yang rupawan
di derai rimbun daun pohon mahoni di tepi jalan adakah kau di sana
melunas rindu seraut wajah bermata jambon
bening di kelopak anggrek putih yang merekah
harum mewangi
anggrek merpati putih
Bandung Borneo
murakata, 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar