Selasa, 16 Desember 2008

PENYAIR ANGKATAN 70


Menurut versi Data – Data Kesenian Daerah Kalimantan Selatan yang disusun oleh Team Pengolahan Data Penunjang Pengembangan Kesenian Proyek Pusat Pengembangan Kesenian Kalimantan Selatan 1975/1976 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kantor Wilayah Provensi Kalimantan Selatan, Penyair Angkatan 70 adalah sebagai berikut : Ajamuddin Tivani, Arsyad Indradi, Ajim Arijadi, Ibramsyah Barbary, A.Rasyidi Umar, A.Ruslan Barkahi, Bachtiar Sanderta, Sabri Hermantedo, Ismail Effendi, Eza Thabri Husano, Hamami Adaby, A,Mujahiddin S, Abdul Karim Amar, Roek Syamsuri.
Salah satu Penyair Angkatan 70 dan Puisinya :

Arsyad Indradi

Arakan Keranda Batu
: aksi solidaritas (1)

hari ini delapan Februari
keranda itu telah kami usung
di puncak tugu bundar
menuju pemakaman
yang kami bangun sendiri
dari bongkahan api hatinurani

16 seniman mengepal tangan
tak ada kata lain
kecuali lawan
kemunafikan

melintas cakrawala
sebab demokrasi telah terpidana
di negeri tercinta

kami usung keranda ini
dengan linangan airmata api
dengan langkah pasti :
Kembalikan Arief Budiman !

Banjarmasin, Selasa Sore,8 Februari 1972



Pemakaman Demokrasi
: aksi solidaritas (2)

16 karangan bunga berselempang langit jingga
lagu padamu negeri dan syukur berkumandang
dari lautan hati yang gemuruh

badai selaksa duka
requiem lahir
sepanjang alir airmata
wajahwajah yang luka
tangantangan bersimpuh doa
matahari jelaga

16 karangan bunga berselempang langit jingga
hari ini kami risalahkan
semua padamu negeri tercinta
ia akan bangkit kembali
dan terpahat di dada
hari ini
di tanah pusaka ini
kami telah tiada sangsi
hanya ada satu pilihan
perang melawan tirani !

bjm, 8 Februari 1972


Hidup Diburu
: aksi solidaritas (3)

Hari ini gerimis mulai turun
malam pun mulai kelam
tekad baja erat lekat di dada
dari tugu bundar menapak sepanjang kota
kaki tak pernah gentar membela yang benar

sajaksajak melontarkan kegelisahan
atas ketiadapastian hukum di negari tercinta
lagulaguduka didendangkan

dari kakilangit
Jeep Pol 1312 memuntahkan pasukan perintis
mengepung dari segenap penjuru
tapi laut yang tenang telah kami badaikan
sepanjang khatulistiwa
sepanjang poros bumi yang berputar
dan pasukan itu pun tak bisa berbuat apaapa

gerimis telah menjadi hujan
kami dijebak dalam sebuah bus
ke padang perburuan

bapakbapak jangan kau anggap kami ini
bertendensi anjinganjing politik
sebab politik itu kotor sekali
di sini aspirasi atas persamaan kepentingan
dan kesadaran melihat ketidakpuasan situasi negri tercinta

apalah sebuah seltahanan
apalah pasal 510 kuhp dijeratkan
takkan surut melawan kemunafikan

sungguh wartawan foto yang sejak lama
mengikuti arakarakan perjuangan
filmnya dibredel oleh kepolisian
dan mulut koran di banjarmasin
di kunci dengan surat sakti

hari ini sembilan februari
16 mentari pagi
mengadakan upacara hidmat merahputih
di halaman komres jalan s.parman
orangorang pada tabjub mendengar padamu negeri
mengetuk setiap hatinurani

Banjarmasin, 1972

1 komentar:

Anonim mengatakan...

karyanya keren2 massssssssss




mohon wejangan dan arahaannya

tolong komentarin siapayangsalah.blogspot.com
terimakasih

salam saya

franzz